Minggu, 08 Desember 2019

NASKAH DRAMA KREASI “ANDE-ANDE LUMUT LAGI GALAU” (DELAU)



NASKAH DRAMA KREASI

“ANDE-ANDE LUMUT LAGI GALAU”
(DELAU)




Disusun dalam Rangka Tugas Pemantapan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo






DISUSUN OLEH  :
 Siti Li’anatuz Zuhro, S.Pd
NIP. 199210012019032018




DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SIDOARJO
TAHUN 2019




DELAU

(Ande-Ande Lumut Lagi Galau)
BAGIAN 1
Di sebuah kota yang terkenal dengan udang dan bandengnya, terdapat seorang yang kaya raya yang bernama Ande-Ande yang biasa dipanggil Dede. Si Dede tengah mencari pasangan hidupnya. Dede ingin mencari istri yang mau menerima dan mencintainya apa adanya, bukan ada apanya. Karena itulah Dede memliki sebuah rencana. Rencana apakah itu. Mari kita saksikan bersama.
Suatu hari Dede sedang berbincang dengan bodyguard sekaligus sahabatnya Jojo
Dede                : “ Ayo Jo.... kita jalan-jalan yuk!”
Jojo                  : “Mau kemana sih bos?”
Dede                : “Pokok ngikut wes. Sing penting asyik...!” (Dede mengerahkan kerahnya)
Jojo                  : “Aku ngikut wae wes bos!”
Saat berjalan-jalan mata Jojo jelalatan melihat kesana kemari. Dan akhirnya .....
Dede                : “Lha dalah meleng wae!” (Sambil menjewer Jojo)
Jojo                  : “Sorry... bos! Ora sengaja”
Ditengah perjalanan Dede dan Jojo melihat seorang perempuan yang sedang asyik ngevlog. Saat sang Dede dan Jojo mendekat, perempuan itu menoleh dan terpukau dengan sang Dede karena terpesona dengan seorang lelaki yang memiliki otot kawat balung wesi rai cor-coran. Yang wajahnya sebelas dua belas dengan Aliando Syarif.
Mbok Dadapan           : “Hallo...kenalan dong. Kok ada cowok cakep banget. Kamu sapa tho?”
Dede                           : “Saya Gojek anyaran bu”
Mbok Dadapan           : “Gojek anyaran? Ah...ada-ada saja. Btw... Momy kan hidup sendiri dan belum punya anak. Kira2 cah bagus ini mau nggak kalo tak jadikan anakku?”
Jojo                             : “mau .... mau .... mau ....”
Mbok Dadapan           : “Bukan kamu, tapi cah bagus sebelahmu itu lho!”
Dede                           : “Saya tho bu... Mau diangkat jadi anak. Mau banget”
Lalu mbok dadapan mengajak Dede ke rumahnya. Ternyata Dede memiliki rencana terselubung. Ia sengaja berpura-pura menjadi orang biasa agar bisa menemukan calon istri yang tepat.

BAGIAN 2
Sementara itu di tempat lain, masih di kota udang bandeng. Mbok Rondo berkumpul dengan para putrinya. Putri-putri Mbok Rondo sangat cantik, mereka adalah klenting merah, klenting biru dan klenting hijau dan salah seorang anak tirinya bernama klenting kuning.
Mbok Rondo sangat cinta dan sayang kepada anak-anaknya tetapi berbeda dengan klenting kuning, sebagai anak tiri dia sangat dibedakan kasih sayangnya.
Mbok rondo Klenting     : “Hai Girls...yang cantik-cantik, kesini dong! ”
Klenting-klenting        : “ Ya Momy. ”
Mbok rondo klenting  : “ Girls...denger2 dari grup whatsapp Mak2 Bawel. Katanya Mbok Dadapan
 punya anak yang cuakeeeep banget ”
Klenting merah           : “Masak sih Momy... kok aku nggak tahu ya? ”
Mbok rondo klenting  : “Kamu itu dikasih tahu kok nggak percaya, gini-gini kan Momy itu Up To
   Date, katanya lagi gantengnya anaknya mbok dadapan itu kayak Aliando
   Syarif lho .”
Klenting-keleting             : “ Ha....Aliando Syarif! ” (bersama bergaya manja, centil)
Mbok rondo klenting  : “Iya. Sekarang kalian kesana untuk melamar putranya mbok dadapan. Siapa
   tahu salah satu dari kalian diterima jadi menantu mbok dadapan, jadi istrinya
   Dede. Sekarang Momy akan mendandani kalian agar menjadi putri yang       
   cantik .”
(disaat klenting-klenting berdandan, klenting kuning datang sambil membawa wajan karena memang dia tadi ditugasi untuk mencuci perabot rumah tangga)
Klenting Hijau            : “Apa kamu liat-liat... Iri ya liat kami yang cantik-cantik!”
Klenting Kuning         : “Ti... ti... dak... Kak!”
Mbok rondo klenting  : “Sudah... girls, kalian sudah cantik, sekarang siap-siap berangkat ya.”
Klenting Kuning         : “Ibu....bolehkah saya bicara.”
Mbok rondo klenting  : “Mau ngomong apa, cepet... aku nggak punya waktu banyak!”
Klenting Kuning         : “Bolehkah aku ikut melamar Dede juga.”
Mbok rondo klenting  : “O... kamu mau ikut. Boleh ... Sini aku dandani juga.”
(Mbok rondo mencoret wajah klenting kuning dengan memberikan angus dan bau-bau tidak sedap kepada Klenting kuning)
Mbok rondo klenting  : “Sudah sana pergi!” (Semua keluar kecuali mbok rondo klenting)
Mbok rondo klenting  : “Semoga salah satu anakku diterima lamarannya.”

BAGIAN : 3
Di sebuah sungai yang airnya deras, disitulah Yuyu Kangkang hidup. Dia yang menguasai sungai itu. Dialah si Yuyu Kangkang yang licik.
(Yuyu kangkang sang penjaga sungai sedang mondar-mandir mengawasi jika ada orang datang).
Yuyu kangkang           : “ Hohohoho…. Siapa itu yang datang dari jauh? ”
(kemudian datang Klenting Merah, biru dan hijau menuju pinggir sungai)
Klenting merah           : “ Wah! Sungainya banjir. ”
Klenting biru               : “ Iya Kak. Bagaimana cara kita menyeberang? ”
Klenting hijau             : “ Lihat itu Yuyu Kangkang. ” (menunjuk Yuyu Kangkang)
Klenting merah           : “ Wah iya! Kita minta tolong Yuyu Kangkang saja. ”
Klenting biru & hijau : “ Iya Kak. Ayo! ” ( saling menyenggol Klenting Merah )
Klenting merah           : “ Yuyu Kangkang! Yuyu Kangkang! ”
Yuyu kangkang          : “ Hahaha. Ada apa gadis-gadis yang manis? ”
Klenting merah           : “ Yuyu Kangkang, aku minta tolong disebrangkan lewat sungai ini. ”
Yuyu kangkang           : “ boleh, boleh, boleh... tapi ada syaratnya. ”
Klenting merah           : “ Syarat? Apa syaratnya. ”
Yuyu kangkang           : “ Syaratnya adalah aku boleh menggandeng dan mencium tangan kalian. ”
(tersenyum licik)
Klenting merah           : “ Ya sudah kalau begitu. ”
(Yuyu Kangkang menyebrangkan klenting merah, biru, dan hijau dengan perahu)
Yuyu Kangkang          : “ Eh, eh. Mau kemana kalian? Mana imbalannya? ”
Klenting – Klenting    : ( menyodorkan tangan sambil cemberut dan langsung pergi )
Yuyu kangkang           : “  Ha...Ha...Ha... Wah senang sekali aku dapat memegang dan mencium
   tangan gadis-gadis cantik itu. ”
(beberapa saat kemudian, datanglah klenting kuning akan menyebrang)
Yuyu Kangkang          : “ Hohoho.. itu apa? Baunya tidak enak. Wajahnya jelek lagi. ”
Klenting Kuning         : “ Wah kok banjir ya? Bagaimana aku bisa menyebrang? Eh, itu ada Yuyu
   Kangkang. Yuyu kangkang, tolong sebrangkan saya melewati sungai ini. ”
Yuyu kangkang           : “ Kamu? Tidak mau. ”
Klenting kuning          : “ Nanti aku kasih uang. ”
Yuyu kangkang           : “Ogah. Sana pergi. Jangan di sini. Dasar jelek.”
(Meninggalkan Klenting Kuning)
Klenting Kuning         : “ Kamu kenapa jahat begitu Yuyu Kangkang? ”
Klenting kuning          : “ Ya sudah kalau itu maumu. (mengeluarkan pusakanya) Aku akan buat
   sungai ini menjadi kering. Hiat! ”
Lalu Klenting kuning mengeluarkan pusakanya. Tiba-tiba sungai itu kering. Kemudian Klenting Kuningpun bisa berjalan menyeberang sungai menuju rumah mbok Rondo Dadapan, rumah si Dede

BAGIAN 4
Sementara itu, di rumah Dede, mbok Rondo sedang menyapu rumah.
(Mbok rondo sedang menyapu halaman rumah, tiba-tiba datang rombongan gadis-gadis cantik, klenting merah, biru dan hijau)
Klenting-klenting        : “ Assalamu’alaikum.”
Mbok Rondo Dadapan : “ Wa’alaikumsalam, siapa ya? ”
Klenting Merah           : “ Saya mbok, Klenting Merah. ”
Klenting Biru              : “ Saya Klenting Biru. ”
Klenting Hijau            : “ Saya Klenting Hijau mbok. ”
Mbok rondo dadapan  : “ Wah gadis-gadis cantik. Ada perlu apa ini? ”
Klenting-klenting        : “ Kami ingin melamar Dede mbok. ”
Mbok rondo dadapan : “ Mau melamar Dede? Sebentar ya, saya panggilan Dede dulu. Dede...coba
   kesini nak. ”
(Begitu Dede keluar, music fashion show diputar. Semua klenting berjalan seperti model dan menunjukkan kecantikannya untuk menaklukkan hati Dede)
Dede                           : “Mereka ini siapa bu?”
Mbok rondo dadapan : (bernyanyi) “ Putraku si Dede. Temuruno ono putri kang
  ngunggah-unggahi. putrine ngger sing ayu rupane. Klenting abang iku kang
  dadi asmane. ”
Dede                           : (menjawab dengan bernyanyi) “ Duh ibu, kulo mboten purun. Aduh ibu,
kulo mboten medun. Najan ayu sisane si Yuyu Kangkang.“ 
Mbok rondo dadapan   : “ Kalau yang klenting hijau atau klenting biru?”
Dede                           : “Saya juga tidak mau ibu. Mereka bertiga sisanya Yuyu Kangkang semua.”

Tidak lama kemudian, datanglah Klenting Kuning, dari kejauhan sudah tercium bau yang tidak sedap, wajahnya coreng moreng karena debu.
(datanglah Klenting Kuning menuju mbok Rondo)
Klenting kuning          : “ Selamat pagi, mbok. ”
Mbok rondo dadapan : “ Selamat pagi. Siapa ya? ”
Klenting kuning          : “ Saya Klenting Kuning mbok. Ingin melamar Dede juga. ”
Mbok rondo dadapan  : “ Apa? Mau melamar anakku? Apa tidak salah? ”
Klenting merah           : “ Iya, wajahmu jelek. Baumu tidak enak begitu. Aku saja ditolak. Apa
   lagi  kamu.”
Klenting Kuning         : “ Dicoba dulu mbok. ”
Mbok rondo dadapan  : “ Baiklah. (bernyanyi) Putraku si Dede. Temuruno ono putri
   kang ngunggah-unggahi. Putrine kang olo rupane. Klenting kuning iku kang
   dadi asmane. ”
Dede                            : (menjawab dengan bernyanyi) “ Aduh ibu, kulo inggih purun. Dalem putro
      inggih bade medun. Najan olo meniko kang putro suwun. ”
Mbok rondo dadapan    : (kaget) “ Loh!  Apa tidak salah De? ”
Dede                           : “ Tidak ibu. Ini adalah pilihan saya. ”
Klenting – Klenting    : (kusak-kusuk)
Klenting Biru              :  Ternyata seleramu rendahan ya Ande – Ande Lumut. ”
Mbok rondo dadapan  : “ Ya sudah kalau itu pilihanmu ya tidak apa apa. ”Ande –
Dede                            : “ Ibu, sebenarnya saya bukan Tukang Gojek anyaran. Saya adalah putra
   tunggal Keluarga Bakar”
Mbok rondo dadapan    : “ Apa? Keluarga Bakar yang kaya raya itu?”
Klenting-klenting        : “Apa...Keluarga Bakar!” (pingsan)
Dede                           : “Iya ibu. Dan sekarang saya pamit karna saya akan membawa klenting kuning
                                      menemui keluarga saya.”
Akhirnya, Klenting kuning menjadi istri Ande-Ande Lumut alias Dede, wajahnya yang jelek dan bau berubah menjadi putri yang cantik. Dede dan Klenting Kuning, hidup bahagia selamanya.

Minggu, 30 Oktober 2016

DOKUMENTASI PERKEMAHAN JUMAT DAN SABTU PANGKALAN SD PASAR IKAN SIDOARJO






PERKEMAHAN JUMAT DAN SABTU TANGGAL 14-15 oKTOBER 2016
PANGKALAN SD PASAR IKAN SIDOARJO

        Gerakan Pramuka merupakan salah satu wadah untuk membina  generasi      
muda  yang  bergerak  melalui  kegiatan  Kepanduan  yang  menarik dan 
mengandung pendidikan  . Serta sesuai dengan perkembangan jiwa anak,
untuk itu kegiatan ini diupayakan sebaik mungkin sehingga memberikan     
bekal pada anak didik   untuk masa depannya.
        Salah   satu   kegiatan   menarik   dan  mengandung   pendidikan   adalah
Kegiatan  perkemahan yang  dilaksanakan  pramuka Penggalang.  Untuk
 materi   yang   akan  disampaikan   dikemas   dalam   bentuk   teori   dan
 permainan yang  menarik  minat peserta  didik dalam mengikuti kegiatan
  tersebut. Kegiatan tersebut  adalah  :


 


Kakak Pembina dan guru Pendamping Perkemahan Jumat Sabtu
Pangkalan SD Pasar Ikan





 


Pendirian Tenda Perkemahan Jumat Sabtu
Pangkalan SD Pasar Ikan






 
Sholat Jama’ah Perkemahan Jumat Sabtu
Pangkalan SD Pasar Ikan




   


 
Penjurian Lomba Table Manner Perkemahan Jumat Sabtu
Pangkalan SD Pasar Ikan






Acara Pelaksanaan Api Unggun Perkemahan Jumat Sabtu
Pangkalan SD Pasar Ikan


 





Acara Lomba KekompakanPerkemahan Jumat Sabtu
Pangkalan SD Pasar Ikan