STUDI KASUS
MI
DARUSSALAM-SUGIHWARAS
Oleh :
SITI
LIANATUZ ZUHRO
NIM.
118620600168
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1-PGSD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
BAB I
PENDAHULUAN
1. Konfidiensialitas
Pendidikan merupakan hal yang sangat vital dalam hal
perkembangan suatu Negara sebab generasi
muda merupakan fondasi kemajuan suatu bangsanya yang berawal dari keberhasilan
pendidikan yang diperolehnya, baik pendidikan akademis dan nonakademis.
Keberhasilan suatu pendidikan tidak lepas dari pemeran pendidikan, yaitu
seorang guru. Guru mempunyai peranan penting dalam suatu pendidikan, yaitu
mendidik, membimbing dan mengajar. Dalam menjalankan perannya tersebut,
tentunya tidak jarang harus menangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam
belajar. Anak yang sulit dalam belajar cenderung sulit menerima materi
pembelajaran, baik pelajaran membaca, menulis dan menghitung yang merupakan
kebutuhan dasar yang dipelajari pada saat sekolah dasar. Hal ini terkadang
membuat guru menjadi frustasi dalam memikirkan bagaimana menghadapi anak-anak
seperti ini. Demikian juga para orang tua yang memiliki anak kesulitan dalam
belajar.
Masalah-masalah tersebut dapat menjadi penghambat bagi
siswa untuk mencapai prestasi yang optimal di sekolah. Untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut terkadang dibutuhkan bantuan orang lain untuk ikut
menyeleseikannya karena tidak semua siswa mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri. Sekolah menyediakan konselor untuk membantu siswa mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialaminya. Selain
konselor, guru sebagai salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar
mempunyai tanggung jawab besar terhadap anak didiknya. Guru mengemban tugas
ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Salah satu tugas guru sebagai
pendidik dalam hal ini adalah membantu siswa dalam memecahkan masalah yang
dihadapi sehingga diperlukan seorang guru yang profesional agar tujuan
pendidikan dapat tercapai.
Permasalahan yang dihadapi siswa merupakan masalah penting yang harus
diketahui guru yang sangat berpengaruh langsung terhadap keberhasilan siswa
dalam studinya. Untuk itu siswa perlu diberi pengarahan dan bimbingan oleh
pihak yang lebih berpengalaman dan dalam hal ini diwakili oleh guru BK, wali
kelas ataupun guru mata pelajaran yang bersangkutan. Salah satu
bentuk bimbingan tersebut melalui program bimbingan siswa yang memberikan
bantuan dan penanganan secara intensif terhadap masalah-masalah yang dihadapi
siswa.
Disini penulis menemukan satu masalah di MI Darussalam
Sugihwaras, salah satu peserta didik kelas II yang malas dalam belajar, kurang
bisa membaca, menulis kurang rapi dan kurang mendapat motivasi dari orang tua.
Seharusnya adanya sinergi yang positif dalam penyelesaian masalah ini yaitu
dari orang tua dan pendidik.
Maka dari itu identitas klien akan dirahasiakan. Oleh sebab
itu nama siswa diganti dengan nama fiktif. Nama fiktif yang dipakai jika
kebetulan sama dengan nama orang lain, hal itu diluar kesengajaan dan kasus
yang ditangani tidak ada sangkut pautnya dengan orang tersebut.
2. Identitas
Klien
Dalam studi kasus yang dilakukan peneliti terdapat
identitas klien yang dipaparkan, yaitu:
a. Identitas
Klien
Nama : Ferdi (Nama Disamarkan)
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Tempat, tanggal Lahir : Sidoarjo, 22
April 2007
Agama : Islam
Alamat :
Perum MA B116 34/08 Larangan
Hobby : Renang
Cita-cita :
Polisi
Tinggi Badan : 102
cm
Berat Badan :
25 kg
Pendidikan :
Sekolah Dasar
Suku/Kewarganegaraan : Jawa/WNI
3. Lukisan
(Deskripsi) tentang Klien
a. Keadaan
Jasmani
1. Bentuk Muka : Oval
2. Tinggi
Badan : 147
Cm
3. Berat
badan :
22 Kg
4. Warna
Kulit :
Sawo Matang
5. Warna
Rambut :
Hitam kemerah-merahan
b. Penampilan
Lahiriah
Klien jika berpakaian kurang rapi, selalu ada baju
yang keluar dari ikat pinggangya. Rambutnya kurang rapi.
c. Kesehatan
1. Keadaan
Mata :
Normal
2. Keadaan
Telinga :
Normal
3. Penyakit
yang pernah diderita : Tidak ada
4. Cacat
Jasmani :
Tidak ada
5. Keadaan
Perawatan Tubuh :
Sedang
d. Keadaan
Keluarga
1. Nama
Ayah : Sony (Nama
disamarkan)
Umur :
38 Tahun
Agama :
Islam
Suku Bangsa :
Indonesia
Tingkat Pendidikan :
SLTA / SMA Sederajat
Pekerjaan :
Pabrik
2.
Nama Ibu :
Sumi (Nama
Disamarkan)
Umur :
32 Tahun
Agama :
Islam
Suku Bangsa :
Indonesia
Tingkat Pendidikan :
SLTA / SMA Sederajat
Pekerjaan :
Pedagang
e. Keadaan
Sekolah
Klien menempuh pendidikan di MI Darussalam Sugihwaras.
Sekolah ini termasuk sekolah yang memiliki prestasi unggul. Tenaga pengajar
sudah lengkap mulai dari kelas I sampai
dengan kelas 6. Sarana prasarana di dalamnya sudah cukup lengkap sebagai
penunjang pembelajaran.
f. Rencana
Masa Depan
Meskipun klien malas belajar, dia memiliki cita-cita
yang tinggi yaitu ingin menjadi polisi. Tetapi dia tidak tahu cara bagaimana
agar menjadi seorang polisi. Hanya angan-angan saja tanpa diikuti dengan
belajar yang rajin.
g. Kesulitan
yang Dihadapi Sekarang
Klien
sulit untuk duduk saat pelajaran dimulai, karena suka berjalan-jalan di kelas
tetapi tidak mengganggu temannya. Jika mencatat selalu duduk di depan papan
dengan mencatat meskipun dengan tulisan yang sulit dibaca. Suka mengerjakan
soal tetapi selalu memanggil guru untuk bertanya. Kurang bisa memahami soal
jika diberikan latihan soal. Tidak bisa fokus dalam pembelajaran.
BAB II
GEJALA DAN
ALASAN PEMILIHAN KASUS
A. Gejala
Kasus
Gejala merupakan suatu hal yang menandakan suatu
tanda-tanda. Gejala ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Dalam
penelitian ini yang dimaksud adalah gejala yang dialami oleh siswa yaitu
gejala-gejala kesulitan belajar.
Dari
fenomena yang ada dalam klien, klien
meupakan siswa yang tertinggal
dari siswa lainnya. Ketika di kelas
dia selalu tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Klien selalu mencari
kesibukan sendiri sehingga dalam mengikuti pembelajaran selalu tidak fokus dan
akibatnya tidak bisa memahami materi pembelajaran secara maksimal.
Berdasarkan observasi, wawancara, angket yang diberikan peneliti pada klien terdapat gejala-gejala
diri klien sebagai berikut :
1.
Gejala yang Bersifat Positif
Gejala yang bersifat positif adalah sikap atau perbuatan
yang dapat membantu dan meningkatkan proses belajar mengajar pada diri Ferdi. Gejala-gejala tersebut diantaranya :
a.
Mematuhi
peraturan sekolah
b.
Rajin
mengikuti kegiatan sekolah
c.
Tidak
suka membolos sekolah
d.
Menurut
perintah guru
2.
Gejala-gejala yang Bersifat Negatif
Gejala yang bersifat negatif adalah sikap atau perbuatan
yang kurang baik yang dapat mengganggu proses belajar mengajar pada diri
Septiana. Gejala tersebut diantaranya :
a.
Sulit
memahami materi pelajaran
b.
Bersifat
pendiam dan pemalu
c.
Kurang
memiliki keberanian dalam berpendapat
d.
Cepat
putus asa dalam mengerjakan soal
e.
Bersikap
manja
f.
Bertindak
semaunya sendiri
g.
Tidak
mau meneliti hasil jawabannya
Dengan
adanya gejala tersebut diatas maka kami mengambil sebagai alasan dalam menyusun
sudi kasus ini.
B.
Alasan Pemilihan Kasus
Setiap anak
adalah bintang dan memiliki tingkat intelegensi yang sama. Intelegensi
merupakan kemampuan problem-solving dalam
segala situasi yang baruu atau mengandung masalah.[1]Akan
tetapi dalam mencapai atau mendapatkan intelegensi yang tinggi setiap anak
memiliki cara yang berbeda-beda. Faktor genetika, lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat memiliki peranan penting dalam
tingkat intelegensi yang dimiliki siswa.
Berdasarkan
gambaran umum kasus, maka peneliti perlu menangani siswa yang bersangkutan
dengan persetujuan wali kelas dengan menggunakan studi kasus. Dengan harapan
agar bisa membantu siswa untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya.
Sedangkan bagi siswa tersebut, supaya dapat merubah sikapnya khususnya dalam
kesadaran belajar. Sedangkan manfaat untuk sekolah yaitu lebih memahami siswa
yang sedang mengalami masalah yang dihadapinya. Kegiatan ini dapat membantu
siswa yang sedang mengalami masalah sehingga pihak sekolah dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Hasil dalam kegiatan ini dalam bentuk studi kasus yang
berisi data siswa dappat menjadi bahan dokumen yang siap digunakan bilaman
dibutuhkan dan sebagai alternatif penyelesaian masalah yag dihadapi, dengan
penjabaran dibawah ini :
a. Menentukan
permasalahan yang dihadapi klien.
b. Menetapkan
jenis bantuan dan bimbingan apa yang dapat diberikan pada klien.
c. Memberi
saran-saran kepada klien agar dapat merubah sikapnya yang menyebabkan dia tidak
maksimal mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
d. Memberikan
suatu pandangan jauh kedepan bahwa seorang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari
orang lain.
BAB III
PROSEDUR DAN TEKNIK
PENYELIDIKAN
Untuk
mendapat data yang komprehensif baik masalah yang dihadapi siswa secara
keseluruhan, maupun latar belakang
masalah
peneliti menggunakan beberapa
metode atau teknik untuk keadaan klien.
Adapun teknik
penelitian antara lain:
A.
Analisis
1.
Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dikakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewed) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.[2] Dalam penelitian studi kasus ini wawancara yang
dimaksud yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung
dengan klien, orang tua, teman
dekat, guru wali kelas. Dari hasil wawancara diperoleh hasil sebagai berikut:
a.
Wawancara
kepada klien memberikan hasil bahwa kurang suka belajar bahkan jika di rumah
dia jarang belajar. Dan apabila mengikuti bimbingan belajar kurang ada rasa
kesadaran belajar. Jika di kelas juga kurang fokus dalam mengikuti
pembelajaran.
b.
Wawancara
kepada teman dekat memberikan hasil yaitu berpendapat bahwa Ferdi itu anak yang
malas, jarang mengerjakan PR dan suka jalan-jalan di kelas. Selain itu dia juga
sering di ingatkan oleh beberapa guru untuk lebih bisa fokus, rajin belajar
yang serius mengikuti pembelajaran yang diajarkan.
c.
Wawancara
terhadap guru wali kelas mendapatkan hasil bahwa Ferdi merupakan anak yang
sulit fokus dalam mengikuti pembelajaran yang diajarkan, kurang ada kemauan
untuk belajar. Selain itu dia kurang lancer dalam membaca serta dalam menulis
tulisannya masih berantakan bahkan tidak bisa dibaca.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan
jalan pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah
sehingga diperoleh suatu pemahaman. Observasi dilakukan di kelas dan di luar
kelas. Dalam penelitian ini ditemukan berbagai tanda yang namak pada klien,
yaitu:
a. Klien kurang mampu membaca dan menulis karena kurang
adanya motivasi pada orang tua meskipun guru berusaha untuk memberikan
pengarahan yang positif dalam suatu pembelajaran.
b. Ketika bergaul dengan temannya adakalanya klien mudah
marah.
3.
Buku Raport
Buku raport digunakan untuk dianalisis yaitu raport
pada nilai yang diperoleh klien mulai dari awal masuk sekolah di MI Darussalam
antara lain kelas I semester 1 dan 2 dan nilai UTS yang baru saja diterimanya.
Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti
menghasilkan nilai yang diperoleh oleh Ferdy yaitu dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Hal itu bisa terjadi karena kurang adanya motivasi dan bimbingan
dari orang sekitar keluarganya yaitu orang tua. Selain itu kurang adanya fokus
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meyebabkan nilai Ferdy jauh dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
B.
Sintesa
Dari
data yang diperoleh dan jenis masalah yang ada serta dengan menghubungkan
data-data yang valid terhadap masalah klien tersebut, maka dapat kami simpulkan
bahwa :
1. Klien
kurang serius dan kurang dapat menerima pelajaran yang disampaikan guru di
dalam kelas karena sulit untuk fokus.
2. Klien
kurang mendapatkan perhatian dan bimbingan dari orang tuanya dalam aktivitas
belajarnya karena kesibukan kedua orang tuanya.
3. Prestasi
klien rendah/kurang baik.
4. Klien kurang lancar membaca dan menulis.
C.
Diagnosa
Berdasarkan
data yang diperoleh, maka kami dapat menyebutkan masalah yang dihadapi klien
antara lain :
1. Identifikasi
masalah
Dalam
kasus ini klien tergolong mengalami kesulitan belajar dalam kategori Dependence/
bergantung. Dalam
penelitian ini Dependence yang
dimaksud yaitu suatu kesulitan belajar terjadi karena kurang adanya motivasi
dari orang terdekat yaitu dari orang tua, keluarga bahkan teman sekelasnya juga
ikut andil dalam hal ini. Selain itu klien
tidak ada yang mengingatkan dalam belajar,
orang tua hanya menyuruh saja dia ikut bimbngan belajar tanpa adanya motivasi
lain di dalamnya yang berhubungan dengan kegiatan pembelajharan sehingga
klien lupa waktu dan
mengakibatkan prestasi belajarnya kurang baik (rendah).
2. Etiologi
Adapun
penyebab timbulnya masalah yang dihadapi klien adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya
kesadaran orang tua tentang perlunya perhatian dan bimbingan orang tua terhadap
aktivitas belajar anak.
b. Tuntutan
ekonomi yang membuat kedua orang tuanya sibuk mencari uang.
c. Keadaan
fisik orang tua yang capek kadang-kadang lupa mengingatkan belajar pada
anaknya.
d. Tidak
ada tempat untuk mengadu terhadap masalah yang dihadapi karena semua keluarga kurang sadar mengenai arti dari
curahan/perasaan anak.
3. Prognosa
Prognosa atau ramalan
merupakan kemungkinan yang akan terjadi pada diri klien apabila dia tidak
segera memperoleh bantuan pemecahan problemnya. Kemungkinan-kemungkinan bisa
saja berakibat sebagai berikut :
1. Prestasi
belajar akan terus menurun.
2. Klien tidak bisa naik kelas.
3. Klien
akan belajar seenaknya sendiri karena tidak ada bimbingan dari orang tua
4. Klien
tidak punya rasa disiplin dalam belajar.
5. Klien
tidak semangat belajar karena
kurangnya motivasi.
Kita dapat menyimpulkan
baik timbulnya masalah dan penyebabnya yang kemungkinan terjadi pada dirinya
apabila tidak segera
memberikan bimbingan dan penyelesaian masalah.
BAB IV
USAHA-USAHA BANTUAN (TREATMENT)
A.
Usaha
Bantuan yang Direncanakan
Dalam
menyelesaikan kasus yang dihadapi oleh klien, maka kami melakukan beberapa
usaha, di antaranya:
1.
Wawancara
Yaitu
melakukan dialog secara langsung dengan klien, teman dekat dan guru wali kelas bagaimana keadaan klien
sesungguhnya. Dari kegiatan wawancara itu
secara langsung peneliti bisa menyimpulkan bagaimanakah keadaan sesungguhnya
klien.
2.
Pemberian informasi
Memberikan
masukan atau saran kepada klien bahwa pendidikan adalah kunci dari kesuksesan.
3.
Pendekatan kepada pihak
sekolah
Usaha
ini dilakukan supaya klien mendapat bantuan dan perhatian khusus dari dewan
guru, wali kelas, sehingga diharapkan nanti klien mendapat penanganan yang
serius karena semua pihak sekolah mendukung penyelesaian
masalah yang dihadapi klien.
B.
Usaha
Bantuan yang Telah Dilaksanakan
Berikut adalah usaha bantuan yang telah dilakukan oleh
peneliti terkait penyelesaian masalah yang dihadapi klien :
1.
Memberi tambahan pembelajaran setelah pembelajaran di kelas.
2.
Mengadakan dialog
secara langsung dengan klien dengan
tujuan memberikan masukan yang positif mengenai pentingnya belajar.
3.
Mengubah tempat
duduk siswa yaitu langsung mengadap papan tulis dan di letakkan strategis
dengan guru agar selalu mendapatkan perhatian.
4.
Memindah teman
sebangkunya dengan siswa yang memiliki semangat belajar yang tinggi agar klien
juga termotivasi dengan teman sebangkunya.
5.
Meminta bantuan
kepada pihak sekolah yaitu guru, wali kelas dan kepala sekolah untuk lebih
memperhatikan masalah yang dihadapi oleh klien.
C.
Usaha-usaha
bantuan yang belum dilaksanakan
Usaha
bantuan yang belum dilaksanakan oleh
peneliti terkait dengan penyelesaian masalah yang dihaapi klien yaitu:
1.
Melakukan
remidial terhadap hasil tes belajar klien.
2.
Home
visit yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah keadaan keluarga lebih mendalam.
3.
Melakukan kerja
sama dengan orang tua mengenai cara memberikan motivasi pada klien tentang
pentingnya belajar.
4.
Memberikan
bimbingan secara terus menurus hingga menumbuhkan semagat belajar pada diri
klien.
Semua itu belum terlaksana karena waktu yang dimiliki
peneliti relatif pendek sehingga perlu adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh
pihak sekolah mengenai penyelesaian masalah yang dihadapi oleh klien.
BAB V
USAHA TINDAK LANJUT
(FOLLOW UP)
Dalam menyelesaikan masalah bukan hanya dari satu
pihak saja, melaikan dari banyak pihak yang saling terkait dari pihak lain,
yaitu diantaranya:
1.
Siswa (Klien)
a.
Klien sebaiknya
sopan terhadap siapapun
b.
Klien hendaknya
bisa berkomunikasi baik dengan orang tua dan pihak sekolah
c.
Klien seharusnya
bisa berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran.
2.
Keluarga
a. Kasih sayang, perhatian, dan motivasi dari orang tua
sangat dibutuhkan.
b. Memperhatikan anak dalam komdisi apapun.
c. Mampu memberikan semangat dan motivasi yang tinggi
terhadap belajarnya.
d. Tidak selalu merendahkan anak
3. Lingkungan
Sosial (Teman Dekat)
a.
Mampu
berinteraksi dengan lingkungan dengan sopan dan memotivasi teman ke arah yang
lebih baik
b.
Mampu
meyelesaikan masalah sendiri, ketika timbul permasalahan terhadap klien
khususnya di sekolah dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Guru / Guru
Wali kelas
Guru mempunyai peranan penting dalam keseluruhan
proses indentufikasi masalah belajar anak. Oleh karena itu, guru perlu
diberikan bekal-bekal yang cukup terrutama dalam bidang pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan penyelesaian masalah
pada klien yaitu:
a.
Guru memotivasi
peserta didik
b.
Memperhatikan
tingkah laku peserta didik di lingkungan sekolah
c.
Guru menjadi
orang tua kedua dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
BAB
VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari data yang
diperoleh dan perilaku yang tampak pada diri klien yang telah diteliti langsung
oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya klien adalah termasuk
siswa yang mempunyai potensi yang tinggi dan minatnya untuk sekolah dalam
meraih cita-cita sangat besar, hanya saja kurangnya perhatian dari orang tuanya
dan kurang konsentrasi dalam belajar sehingga prestasi belajar klien rendah.
B.
Saran-saran
Berdasarkan fenomena
yang ada maka penulis mengharap kepada Dewan guru, wali kelas, khususnya kepada
orang tua untuk mengadakan langkah-langkah perbaikan :
1.
Orang tua hendaknya
memberi perhatian lebih terhadap klien terutama dalam belajar klien.
2.
Memberikan motivasi
supaya lebih semangat dalam belajar dan meningkatkan prestasi yang ada di
sekolah sehingga akan mencapai apa yang diinginkan dengan seimbang dengan
bantuan komunikasi dan perhatian orang tua yang mengarah kepada suatu
perbaikan.
3.
Orang tua hendaknya
memberikan perhatian lebih terutama dalam aktivitas sehari-hari dan belajar
klien.