Kamis, 09 April 2015

Pemikiran Filsafat Pendidikan di Indonesia

"Pemikiran Filsafat Pendidikan di Indonesia"


A.    LatarBelakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungi sekaligus. Pertama, mempersiapkan generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan ketiga tersebut memberikan pengerian bahwa pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia.
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. Adapun cakupan landasan pendidikan adalah: landasan hukum, landasan filsafat, landasan sejarah, landasan sosial budaya, landasan psikologi, dan landasan ekonomi. Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai landasan filsafat.
Filsafat ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai ke akar-akarnya. Sesuatu dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak terbatas. filsafat membahas segala sesuatu yang ada di alam ini yang sering dikatakan filsafat umum. sementara itu filsafat yang terbatas ialah filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni, filsafat agama, dan sebagainya.
Jadi berfikir filsafat dalam pendidikan adalah berfikir mengakar/ menuju akar atau intisari pendidikan. Terdapat cukup alasan yang baik untuk belajar filsafat, khususnya apabila ada pertanyaan-pertanyaan rasional yang tidak dapat atau seyogyanya tidak dijawab oleh ilmu atau cabang ilmu-ilmu. Misalnya: apakah yang dimaksud dengan pengetahuan dan/ atau ilmu? Dapatkah kita bergerak ke kiri dan kanan di dalam ruang tetapi tidak terikat oleh waktu? Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sekitar pendidikan dan ilmu pendidikan. Kiranya kegiatan pendidikan bukanlah sekedar gejala sosial yang bersifat rasional semata mengingat kita mengharapkan pendidikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia, lebih-lebih untuk anak-anak kita masing-masing; ilmu pendidikan secara umum tidak begitu maju ketimbang ilmu-ilmu sosial dan biologi tetapi tidak berarti bahwa ilmu pendidikan itu sekedar ilmu atau suatu studi terapan berdasarkan hasil-hasil yang dicapai oleh ilmu-ilmu sosial dan atau ilmu perilaku.

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat dan pendidikan sebenarnya adalah dua istilah yang mempunyai makna sendiri. Akan tetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru dan khusus. Filsafat pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum. Filsafat pendidikan memandang kegiatan pendidikan sebagai objek yang dikaji. Ada banyak defisini mengenai filsafat pendidikan tapi akhirnya semua mengatakan dan mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan permasalahan pendidikan. Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk menentukan gerak semua aktivitas pendidikan.
B.       Fungsi Filsafat Pendidikan
Fungsi Filsafat Pendidikan adalah melaksanakan studi tentang masalah-masalah pendidikan. Filsafat pendidikan memfokuskan pada tiga masalah pokok pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1)    Apakah pendidikan itu?
2)    Mengapa manusia membutuhkan pendidikan dan apa tujuan dari pendidikan?
3)    Dengan cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai?
C.      Tujuan Filsafat Pendidikan
Tujuan Filsafat Pendidikan sebagaimana dikemukanan oleh Edward J. Power dalam J.M. Daniel (1985) dapat dicirikan sebagai berikut:
1)    Inspirational, yaitu memberikan ilham pada ilmuwan dan pelaksana pendidikan tentang model-model pendidikan tertentu.
2)    Analytical, mengacu pada tugas filsafat pendidikan untuk menemukan dan menafsirkan makna dalam bahasa dan praktek pendidikan.
3)    Prescriptif, memberikan panduan yang jelas dan tepat bagi praktek pendidikan dengan suatu komitmen tentang implementasinya.

Study tentang filsafat pendidikan menurut Knight yaitu:
1)    Membantu para pendidik lebih memahami masalah-masalah mendasar tentang pendidikan.
2)    Memungkinkan lebih mampu mengevaluasi berbagai saran yang ditawarkan sebagai solusi untuk masalah-masalah tersebut.
3)    Membantu kejelasan berpikir tentang tujuan kehidupan dan tujuan pendidikan.
4)    Membantu mengembangkan kedalaman sudut pandang yang konsisten serta program yang berkaitan secara realistis dengan konteks dunia yang lebih luas.
D.      Manfaat Filsafat Pendidikan
Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua wilayah yaitu humanisme dan akademik. Sisi humanisme mengembangkan manusia dari segi ketrampilan dan praktik hidup. Sementara aspek akademik menekankan nilai kognitif dan ilmu murni. Keduanya merupakan aspek penting yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan. Filsafat pendidikan berperan untuk terus menganalisa dan mengkritisi aspek akademik dan humanis demi sebuah pendidikan yang utuh dan seimbang. Filsafat pendidikan akan terus melakukan peninjauan terhadap proses pendidikan demi perkembangan pendidikan yang mencetak manusia handal.
E.       Kebutuhan Akan Filsafat Pendidikan
Melalui pengetahuan filsafat pendidikan para ahli teori pendidikan dapat menyaring apa yang cocok baginya, para ilmuwan pendidikan dapat mengadakan observasi, eksperimen dan demonstrasi pendidikan yang dibutuhkan, sedangkan para pendidik dapat melaksanakan pilihan yang cocok dalam mendidik.
F.       Objek Kajian Filsafat Pendidikan
Realitas-realitas pendidikan yang menjadi objek kajian filsafat pendidikan antara lain:
1)      Hakikat manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan penyempunaan.
2)      Pendidikan dan nilai-nilai yang dianut sebagai suatu landasan berpikir dan memengaruhi tatanan hidup suatu masyarakat.
3)      Tujuan pendidikan sebagai arah pengembangan model pendidikan.
4)      Relasi antara pendidik dan peserta didik sebagai subjek dan subjek.
5)      Pemamahaman dan pelaksanaan kurikulum dalam pendidikan.
6)      Metode dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
7)      Hubungan antara lembaga pendidikan dengan tatanan masyarakat dan organisasi serta situasi sosial sekitar.
8)      Nilai dan pengetahuan sebagai aspek penting dalam pengajaran.
9)      Kaitan antara pendidikan dengan kelas sosial dan kenaikan taraf hidup masyarakat.
10)  Aliran-aliran filsafat yang dapat memberikan solusi atas masalah pendidikan.
Pada dasarnya filsafat pendidikan membicarakan tiga masalah pokok. Pertama, apakah sebenarnya pendidikan itu? Kedua, apakah tujuan pendidikan yang sejati? Ketiga, dengan metode atau cara apakah tujuan pendidikan dapat tercapai?
G.      Pancasila Sebagai Konsep Filsafat
Pancasila sebagai konsep filsafat memiliki nilai-nilai luhur yang menjiwai kehidupan bangsa Indonesia, karena didalamnya mengandung muatan-muatan filosofis yang dapat dikaji dan diyakini kebenarannya.
1)    Pancasila dan metafisika
Bangsa Indonesia meyakini adanya Tuhan YME sebagai causa prima. Keyakinan ini menjadi pondasi terhadap seluruh perilaku bangsa Indonesia untuk kehidupan bernegara.
2)    Pancasila dan epistemologi
Salah satu pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 adalah Negara hendaknya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Pokok pikiran ini mengandung makna bahwa Negara berupaya meningkatkan keadilan, kesejahteraan hidup rakyat melalui pembangunan di segala bidang. Semuanya harus didukung melalui pengembangan ilmu pengetahuan.
3)    Pancasila dan aksiologi
Ilmu dan teknologi merupakan pondasi suksesnya pembangunan. Namun sukses tersebut memerlukan disiplin dari manusianya. Nilai dasar pancasila adalah kemerdekaan seperti tercantum pada alinea 3 pembukaan UUD 1945. Nilai kemerdekaan sebagai modal dasar bangsa Indonesia untuk lebih maju dalam keadilan dan kemakmuran rakyat.
H.      Pancasila Sebagai Landasan Filosofis Pendidikan di Indonesia
Pancasila sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di Indonesia ditegaskan dalam TAP MPR RI No. 11/ MPR/ 1988 bahwa dasar pendidikan adalah Pancasila. Juga ditegaskan dalam UUSPN No.2 Tahun 1989, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan yang diselenggarakan atas dasar falsafah hidup bangsa dikenal sebagai pendidikan nasional.
I.         Implikasi Filsafat Pancasila bagi Pendidikan
Tujuan hidup bangsa Indonesia adalah hidup kemanusiaan yang memiliki ciri-ciri nilai luhur pancasila. Ciri-ciri kemanusiaan yang terlihat dari pancasila adalah:
1)    Integral
Kemanusiaan yang diajarkan pancasila adalah kemanusiaan yang mengakui manusia seutuhnya, hakekat ini merupakan hakekat manusia sebagai subyek didik.
2)    Etis
Pancasila mengandung nilai-nilai moral yang menjadi pedoman tindakan dalam setiap bidang kehidupan. Jadi, pendidikan harus selasar dengan nilai-nilai pancasila.
3)    Religius
Pancasila mengakui Tuhan sebagai Maha Pencipta dan sumber eksistensi.
Filsafat pancasila mengimplikasikan bahwa kegiatan pendidikan harus menumbuh kembangkan nilai-nilai moral dari 5 sila pancasila pada diri subjek didik melalui berbagai kegiatan.


PENUTUP

A.    Kesimpulan
·         Filsafat mencakup keseluruhan pengetahuan manusia,artinya filsafat sebagai pedoman dan pandangan hidup manusia, hakikat filsafat sebenarnya adalah berpikir, tapi tidak semua berpikir dikatakan berfilsafat, berfilsafat mempunyai tiga cirri, yaitu radikal (berpikir sampai keakar), sistematis (berpikir logis) dan universal (berpikir menyeluruh).
·         Manusia sangat membutuhkan filsafat dalam hidupnya, karena dengan filsafat manusia dapat menentukan keputusan dan tindakannya, dengan filsafat juga manusia dapat menghadapi kesimpangsiuran atau ketidakjelasan dalam hidup.
·         Begitu juga  dengan pendidikan, pendidikan membutuhkan filsafat sebagai  landasannya, sistem pendidikan yang berlandaskan filsafat akan menjadi sistem pendidikan yang kuat, kokoh sehingga dapat mencapai tujuannya.
·           Pendidikan yang layak adalah pendidikan yang mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan mempunyai landasan atau yang disebut falsafah, seperti halnya Indonesia yang mempunyai falsafah yaitu pancasila, pancasila dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa karena pancasila beasal dari nilai nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia dan sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia, begitupun dalam dunia pendidikan, Indonesia menjadikan pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan. Pendidikan yang berlandaskan pancasila dikenal dengan nama pendidikan nasional. Pendidikan nasional mengimplikasikan kegiatan pendidikan harus mengaplikasikan nilai-nilai moral dari lima sila pancasila melalui berbagai kegiatan.




DAFTAR PUSTAKA

Barnadid, Imam. 1976. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Soegiono. 2012. Filsafat Pendidikan Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Setiawan, Muhammad. 2007. Filsafat Pendidikan dan Implikasinya. RBI-Online. (www.rbi-online.com/filsafat-pendidikan-dan-implikasinya.html, diakses tanggal 18 Oktober 2014).
Tirtarahardja, Umar dan Sulo, S.L.La. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Wiramihardja, Sutardjo. 2009. Pengantar Filsafat. Bandung: PT. Refika Aditama.

1 komentar:

  1. KISAH SUKSES SAYA DARI HONORER JADI PNS no hp bpk sudwidjo yang telah membantu saya jadi PNS 0852-3042-5444

    KISAH CERITA SAYA JADI PNS Assalamu Alaikum wr-wb,Mohon maaf mengganggu waktu dan aktifitas ibu/bapak,saya cuma bisa menyampaikan melalui pesan singkat dan semoga bermanfaat, saya seorang honorer baru saja lulus jadi PNS tahun lalu, dan Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar, Sudah 7 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 5 kali mengikuti ujian, tidak pernah lolos bahkan saya sempat putus asah,namun teman saya memberikan no telf Bpk drs sudwidjo yang bekerja di BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur 13640 sebagai Kepala deputi bidang mutasi kepegawaian yang di kenalnya di bkn jakarta dan saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk DRS SUDWIDJO KUSPRIYO MURDONO. M. SI no telf beliau yang selalu aktif 0852-3042-5444 siapa tau beliau masih bisa membantu anda wassalam.

    BalasHapus