"Pemikiran Filsafat Pendidikan di Indonesia"
A.
LatarBelakang
Pendidikan merupakan
bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk
hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya,
sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju
pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima
pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan
berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan
perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Pandangan klasik
tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat
menjalankan tiga fungi sekaligus. Pertama, mempersiapkan generasi muda untuk
untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua, mentransfer
pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer
nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai
prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan
ketiga tersebut memberikan pengerian bahwa pandidikan bukan hanya transfer of
knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian pendidikan dapat
menjadi helper bagi umat manusia.
Landasan Pendidikan
marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia
pendidikan. Adapun cakupan landasan pendidikan adalah: landasan hukum, landasan
filsafat, landasan sejarah, landasan sosial budaya, landasan psikologi, dan
landasan ekonomi. Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai landasan
filsafat.
Filsafat ialah hasil
pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai ke
akar-akarnya. Sesuatu dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak
terbatas. filsafat membahas segala sesuatu yang ada di alam ini yang sering
dikatakan filsafat umum. sementara itu filsafat yang terbatas ialah filsafat
ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni, filsafat agama, dan sebagainya.
Jadi berfikir filsafat
dalam pendidikan adalah berfikir mengakar/ menuju akar atau intisari pendidikan.
Terdapat cukup alasan yang baik untuk belajar filsafat, khususnya apabila ada
pertanyaan-pertanyaan rasional yang tidak dapat atau seyogyanya tidak dijawab
oleh ilmu atau cabang ilmu-ilmu. Misalnya: apakah yang dimaksud dengan
pengetahuan dan/ atau ilmu? Dapatkah kita bergerak ke kiri dan kanan di dalam
ruang tetapi tidak terikat oleh waktu? Masalah yang dibahas dalam makalah ini
adalah sekitar pendidikan dan ilmu pendidikan. Kiranya kegiatan pendidikan
bukanlah sekedar gejala sosial yang bersifat rasional semata mengingat kita
mengharapkan pendidikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia, lebih-lebih untuk
anak-anak kita masing-masing; ilmu pendidikan secara umum tidak begitu maju
ketimbang ilmu-ilmu sosial dan biologi tetapi tidak berarti bahwa ilmu
pendidikan itu sekedar ilmu atau suatu studi terapan berdasarkan hasil-hasil
yang dicapai oleh ilmu-ilmu sosial dan atau ilmu perilaku.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Filsafat Pendidikan
Filsafat dan pendidikan
sebenarnya adalah dua istilah yang mempunyai makna sendiri. Akan tetapi ketika
digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru dan khusus. Filsafat pendidikan
tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum. Filsafat pendidikan
memandang kegiatan pendidikan sebagai objek yang dikaji. Ada banyak defisini
mengenai filsafat pendidikan tapi akhirnya semua mengatakan dan mengajukan soal
kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan permasalahan
pendidikan. Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk
menentukan gerak semua aktivitas pendidikan.
B.
Fungsi
Filsafat Pendidikan
Fungsi Filsafat
Pendidikan adalah melaksanakan studi tentang masalah-masalah pendidikan.
Filsafat pendidikan memfokuskan pada tiga masalah pokok pendidikan, yaitu
sebagai berikut:
1)
Apakah pendidikan itu?
2)
Mengapa manusia membutuhkan pendidikan
dan apa tujuan dari pendidikan?
3)
Dengan cara bagaimana tujuan pendidikan
dapat dicapai?
C.
Tujuan
Filsafat Pendidikan
Tujuan Filsafat
Pendidikan sebagaimana dikemukanan oleh Edward J. Power dalam J.M. Daniel
(1985) dapat dicirikan sebagai berikut:
1)
Inspirational, yaitu memberikan ilham
pada ilmuwan dan pelaksana pendidikan tentang model-model pendidikan tertentu.
2)
Analytical, mengacu pada tugas filsafat
pendidikan untuk menemukan dan menafsirkan makna dalam bahasa dan praktek
pendidikan.
3)
Prescriptif, memberikan panduan yang
jelas dan tepat bagi praktek pendidikan dengan suatu komitmen tentang
implementasinya.
Study tentang filsafat
pendidikan menurut Knight yaitu:
1)
Membantu para pendidik lebih memahami
masalah-masalah mendasar tentang pendidikan.
2)
Memungkinkan lebih mampu mengevaluasi
berbagai saran yang ditawarkan sebagai solusi untuk masalah-masalah tersebut.
3)
Membantu kejelasan berpikir tentang
tujuan kehidupan dan tujuan pendidikan.
4)
Membantu mengembangkan kedalaman sudut
pandang yang konsisten serta program yang berkaitan secara realistis dengan
konteks dunia yang lebih luas.
D.
Manfaat
Filsafat Pendidikan
Pendidikan dapat
dibedakan menjadi dua wilayah yaitu humanisme dan akademik. Sisi humanisme
mengembangkan manusia dari segi ketrampilan dan praktik hidup. Sementara aspek
akademik menekankan nilai kognitif dan ilmu murni. Keduanya merupakan aspek
penting yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan. Filsafat pendidikan berperan
untuk terus menganalisa dan mengkritisi aspek akademik dan humanis demi sebuah
pendidikan yang utuh dan seimbang. Filsafat pendidikan akan terus melakukan
peninjauan terhadap proses pendidikan demi perkembangan pendidikan yang
mencetak manusia handal.
E.
Kebutuhan
Akan Filsafat Pendidikan
Melalui pengetahuan
filsafat pendidikan para ahli teori pendidikan dapat menyaring apa yang cocok
baginya, para ilmuwan pendidikan dapat mengadakan observasi, eksperimen dan
demonstrasi pendidikan yang dibutuhkan, sedangkan para pendidik dapat
melaksanakan pilihan yang cocok dalam mendidik.
F.
Objek
Kajian Filsafat Pendidikan
Realitas-realitas
pendidikan yang menjadi objek kajian filsafat pendidikan antara lain:
1) Hakikat
manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan penyempunaan.
2) Pendidikan
dan nilai-nilai yang dianut sebagai suatu landasan berpikir dan memengaruhi
tatanan hidup suatu masyarakat.
3) Tujuan pendidikan
sebagai arah pengembangan model pendidikan.
4) Relasi
antara pendidik dan peserta didik sebagai subjek dan subjek.
5) Pemamahaman
dan pelaksanaan kurikulum dalam pendidikan.
6) Metode
dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
7) Hubungan
antara lembaga pendidikan dengan tatanan masyarakat dan organisasi serta
situasi sosial sekitar.
8) Nilai
dan pengetahuan sebagai aspek penting dalam pengajaran.
9) Kaitan
antara pendidikan dengan kelas sosial dan kenaikan taraf hidup masyarakat.
10) Aliran-aliran
filsafat yang dapat memberikan solusi atas masalah pendidikan.
Pada dasarnya filsafat
pendidikan membicarakan tiga masalah pokok. Pertama, apakah sebenarnya
pendidikan itu? Kedua, apakah tujuan pendidikan yang sejati? Ketiga, dengan
metode atau cara apakah tujuan pendidikan dapat tercapai?
G.
Pancasila
Sebagai Konsep Filsafat
Pancasila sebagai
konsep filsafat memiliki nilai-nilai luhur yang menjiwai kehidupan bangsa
Indonesia, karena didalamnya mengandung muatan-muatan filosofis yang dapat
dikaji dan diyakini kebenarannya.
1) Pancasila
dan metafisika
Bangsa Indonesia meyakini adanya Tuhan YME sebagai
causa prima. Keyakinan ini menjadi pondasi terhadap seluruh perilaku bangsa
Indonesia untuk kehidupan bernegara.
2) Pancasila
dan epistemologi
Salah satu pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945
adalah Negara hendaknya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Pokok
pikiran ini mengandung makna bahwa Negara berupaya meningkatkan keadilan,
kesejahteraan hidup rakyat melalui pembangunan di segala bidang. Semuanya harus
didukung melalui pengembangan ilmu pengetahuan.
3) Pancasila
dan aksiologi
Ilmu dan teknologi merupakan pondasi suksesnya
pembangunan. Namun sukses tersebut memerlukan disiplin dari manusianya. Nilai
dasar pancasila adalah kemerdekaan seperti tercantum pada alinea 3 pembukaan
UUD 1945. Nilai kemerdekaan sebagai modal dasar bangsa Indonesia untuk lebih
maju dalam keadilan dan kemakmuran rakyat.
H.
Pancasila
Sebagai Landasan Filosofis Pendidikan di Indonesia
Pancasila sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan
di Indonesia ditegaskan dalam TAP MPR RI No. 11/ MPR/ 1988 bahwa dasar
pendidikan adalah Pancasila. Juga ditegaskan dalam UUSPN No.2 Tahun 1989, bahwa
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan yang
diselenggarakan atas dasar falsafah hidup bangsa dikenal sebagai pendidikan
nasional.
I.
Implikasi
Filsafat Pancasila bagi Pendidikan
Tujuan hidup bangsa Indonesia adalah hidup kemanusiaan
yang memiliki ciri-ciri nilai luhur pancasila. Ciri-ciri kemanusiaan yang
terlihat dari pancasila adalah:
1) Integral
Kemanusiaan yang diajarkan pancasila adalah
kemanusiaan yang mengakui manusia seutuhnya, hakekat ini merupakan hakekat
manusia sebagai subyek didik.
2) Etis
Pancasila mengandung nilai-nilai moral yang menjadi
pedoman tindakan dalam setiap bidang kehidupan. Jadi, pendidikan harus selasar
dengan nilai-nilai pancasila.
3) Religius
Pancasila mengakui Tuhan sebagai Maha Pencipta dan
sumber eksistensi.
Filsafat pancasila
mengimplikasikan bahwa kegiatan pendidikan harus menumbuh kembangkan
nilai-nilai moral dari 5 sila pancasila pada diri subjek didik melalui berbagai
kegiatan.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Filsafat mencakup
keseluruhan pengetahuan manusia,artinya filsafat sebagai pedoman dan pandangan
hidup manusia, hakikat filsafat sebenarnya adalah berpikir, tapi tidak semua
berpikir dikatakan berfilsafat, berfilsafat mempunyai tiga cirri, yaitu radikal
(berpikir sampai keakar), sistematis (berpikir logis) dan universal (berpikir
menyeluruh).
·
Manusia sangat
membutuhkan filsafat dalam hidupnya, karena dengan filsafat manusia dapat
menentukan keputusan dan tindakannya, dengan filsafat juga manusia dapat
menghadapi kesimpangsiuran atau ketidakjelasan dalam hidup.
·
Begitu juga dengan pendidikan, pendidikan membutuhkan
filsafat sebagai landasannya, sistem
pendidikan yang berlandaskan filsafat akan menjadi sistem pendidikan yang kuat,
kokoh sehingga dapat mencapai tujuannya.
·
Pendidikan yang layak
adalah pendidikan yang mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan mempunyai
landasan atau yang disebut falsafah, seperti halnya Indonesia yang mempunyai
falsafah yaitu pancasila, pancasila dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa
karena pancasila beasal dari nilai nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia dan
sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia, begitupun dalam dunia pendidikan,
Indonesia menjadikan pancasila sebagai landasan filosofi pendidikan. Pendidikan
yang berlandaskan pancasila dikenal dengan nama pendidikan nasional. Pendidikan
nasional mengimplikasikan kegiatan pendidikan harus mengaplikasikan nilai-nilai
moral dari lima sila pancasila melalui berbagai kegiatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Barnadid, Imam. 1976. Filsafat
Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Soegiono. 2012. Filsafat
Pendidikan Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Setiawan, Muhammad. 2007. Filsafat
Pendidikan dan Implikasinya. RBI-Online. (www.rbi-online.com/filsafat-pendidikan-dan-implikasinya.html,
diakses tanggal 18 Oktober 2014).
Tirtarahardja, Umar dan Sulo, S.L.La. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Wiramihardja, Sutardjo. 2009. Pengantar Filsafat. Bandung: PT. Refika Aditama.
KISAH SUKSES SAYA DARI HONORER JADI PNS no hp bpk sudwidjo yang telah membantu saya jadi PNS 0852-3042-5444
BalasHapusKISAH CERITA SAYA JADI PNS Assalamu Alaikum wr-wb,Mohon maaf mengganggu waktu dan aktifitas ibu/bapak,saya cuma bisa menyampaikan melalui pesan singkat dan semoga bermanfaat, saya seorang honorer baru saja lulus jadi PNS tahun lalu, dan Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar, Sudah 7 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 5 kali mengikuti ujian, tidak pernah lolos bahkan saya sempat putus asah,namun teman saya memberikan no telf Bpk drs sudwidjo yang bekerja di BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur 13640 sebagai Kepala deputi bidang mutasi kepegawaian yang di kenalnya di bkn jakarta dan saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk DRS SUDWIDJO KUSPRIYO MURDONO. M. SI no telf beliau yang selalu aktif 0852-3042-5444 siapa tau beliau masih bisa membantu anda wassalam.